Senin, 12 Desember 2016

persamaan hukum khirchof 1 dan 2

Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff – Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchoff pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1845. Hukum Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhoft 2.

Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan dengan dengan arah arus dalam menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1 ini sering disebut juga dengan Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current Law (KCL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 1 adalah sebagai berikut :
“Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.”
Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kicrhhoff 1, silakan lihat rumus dan rangkaian sederhana dibawah ini :
berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa:
I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6

Hukum Kirchhoff 2 merupakan Hukum Kirchhoff yang digunakan untuk menganalisis  tegangan (beda potensial) komponen-komponen elektronika pada suatu rangkaian tertutup. Hukum Kirchhoff 2 ini juga dikenal dengan sebutan Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut :
“Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”

untuk lebih jelas mengenai bunyi hukum kirchoff 2, silahkan lihat rumus dan rangkaian sederhana
berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :
Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0

persamaan hukum kirchoff 1 dan 2 adalah sama-sama menentukan kuat arus....

Contoh Soal Hukum Kirchoff 1

Perhatikanlah gambar di bawah ini!
Pengertian, Rumus dan Bunyi Hukum Kirchoff serta Contoh Soal Hukum Kirchoff

Jika I = 20 mA, I1 = 5 mA, dan I2 = 7 mA maka tentukanlah I3 !

Penyelesaian

Diketahui:
I = 20 mA
I1 = 5 mA
I2 = 7 mA

Ditanya: I3 = …?

Jawab:
I = I1,+ I2,+ I3
I3 = 20 mA – (5 mA + 7 mA)
    = 8 mA

Hukum Kirchoff  2
Hasil Penjumlahan dari jumlah GGL dalam sumber tegangan dan penurunan tegangan   
  sepanjang rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol.”



·         
Aturan Loop
1.      Tentukan arah putaran arusnya untuk masing-masing loop.
2.      Arus yang searah dengan arah perumpamaan dianggap positif.
3.      Arus yang mengalir dari kutub negatif ke kutup positif di dalam elemen dianggap positif.
4.      Pada loop dari satu titik cabang ke titik cabang berikutnya kuat arusnya sama.
5.      Jika hasil perhitungan kuat arus positif maka arah perumpamaannya benar, bila negatif berarti arah arus berlawanan dengan arah pada perumpamaan.

·         Contoh Soal :

Dari gambar diatas diketahui bahwa 
E1 = 10 V dan r1 = 0,2 ohm
E2 = 12 V dan r2 = 0,25 ohm
R1 = 0,3 ohm
R2 = 1,5 ohm
R= 0,5 ohm
maka tentukan besar dan arah kuat arus yang mengalir melalui tiap cabang (I1, I2 dan I3)!
Jawab:



ª      Loop I
Σ ε + Σ I R              = 0
E+ I1 . R1 + I3 . R2  = 0
-10 + I1 . 5 + I3 . 5   = 0
  5 I+   5 I3                        = 10   

ª      Loop II
Σ ε + Σ I R              = 0
  E+ I2 . R3 + I3 . R2  = 0
-10 + I. 2    + I. 5   = 0
2 I+ 5 I3                   = 10

§  I+ I2 = I3
2 I+ 5 I3                   = 10
2 ( I– I1 ) + 5 I3           = 10
2I- 2I     + 5 I3           = 10
7I– 2I1                             = 10





( 5 I+   5 I3            = 10 ) x 2
( 7I3    – 2I1                  = 10 ) x 5










                 
5 I+   5 I3      = 10
5 I+  5 . 1,55 = 10
5 I+  7,75      = 10
5 I1                     =10 – 7,75
  5 I1                   = 2,25 
     I1                = 0,45 A


I1       +  I2 = I3
0,45 + I2  = 1,55
            I2  = 1,55 – 0,45
            I2  = 1,1 A

Sabtu, 12 November 2016

alat ukur multi meter

Multimeter atau sering juga disebut dengan istilah multitester merupakan salah satu toolkit penting bagi para praktisi elektronika. Multimeter adalah gabungan dari beberapa alat ukur elektronik yang dikemas dalam satu kemasan. Pada umumnya setiap “multimeter” minimal memiliki 3 fungsi ukur yaitu sebagai alat ukur arus (Ampere Meter), alat ukur tegangan (Volt Meter) dan alaut ukur resistansi (Ohm Meter). Karena 3 fungsi ukur tersebut selalu dimiliki oleh multimeter / multitester maka sering juga disebut sebagai AVO meter. Akan tetapi sesuai perkembangan teknologi maka multimeter pada saat ini ada yang telah memiliki fungsi lain sebagai alut ukur kapasitansi kapasitor, sebagai alat ukur frekuensi dan sebagai alat ukur faktor penguatan transistor.
 
Berdasarkan tampilan display atau meter yang digunakan maka multimeter /multitester dibedakan menjadi 2 jneis yaitu :

1.     Multimeter Analog

Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter / multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.

2.     Multimeter Digital

Multimeter digital atau sering juga disebut sebagai digital multitester sama merupakan jenis multimeter yang talah menggunakan display digital sebagai penampil hasil ukurnya. Hasil ukur yang ditampilkan pada multitester digital merupakan hasil yang telah sesuai, sehingga tidak perlu dilakukan lagi perhitungan antara hasil ukur dan batas ukur.

Fungsi Multimeter

Fungsi ukur yang dimiliki setiap multimeter ada beberapa macam tergantung tipe dan merk multimeter. Akan tetapi pada umumnya setiap multimeter / multitester memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu sebagai alat ukur arus, tegangan dan resistansi. Berikut adalah beberapa fungsi ukur yang ada pada multimeter.

1.     Ampere Meter

Ampere meter adalah salah satu fungsi ukur pada multimeter yang berfungsi untuk mengukur arus listrik. Pada multimeter pada umumnya terdiri dari 2 jenis ampere meter yaitu ampere meter DC dan amper meter AC. Pada multimeter analog dan digital pada fungsi ampere meter ini saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu arus yang akan diukur harus diprediksikan dibawah batas ukur multimeter yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada multimeter.

2.     Volt Meter

Volt meter merupakan fungsi ukur untuk mengetahui level tegangan listrik. Sama halnya dengan fungsi multimeter sebagai ampere meter. Pada fungsi volt meter ini saklar selektor yang ada pada multimeter baik digital maupun analog berfungsi sebagaibatas ukur maksimum, oleh karenaitu harus diprediksikan level tegangan yang akan diukur harus dibawah nilai batas ukur yang dipilih.

3.     Ohm Meter

Ohm meter merupakan salah satu fungsi multimeter yang berfungsi untuk mengetahui nilai resistansi suatu resistor atau komponen elektronika yang memiliki unsur resistansi. Pada fungsi ohm meter ini untuk multimeter analog saklar selektor berfungsi sebagai multiplier sedangkan pada multimeter digital saklar selektor berfungsi sebagai bats ukur maksimum suatu resistansi yang dapat dihitung oleh multimeter tersebut.

4.     Hfe Meter

Hfe Meter tidak selalu terdapat pada setiap multimeter, fungsi Hfe meter ini digunakan untuk mengetahui nilai faktor penguatan transistor. Pada fungsi ini pada umumnya multimeter yang memiliki fungsi Hfe meter dapat diguanakan untuk mengukur faktor penguatan transistor tipe NPN dan PNP.

5.     Kapasitansi Meter

Kapasitansi meter merupakan fungsi yang tidak selalu terdapat pada setiap multimeter. Fungsi kapasitansi meter ini berguna untuk mengetahui nilai kapastansi suatu kapasitor. Pada multi meter analog yang telah memiliki fungsi kapasitansi meter saklar selektor pada fungsi ini berfungsi sebagai multiplier atau faktor pengali dari nilai yang ditunjukan oleh jarum meter. Sedangkan pada multimeter digital dengan fungsi kapasitansi meter maka saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum.

6.     Frekuensi Meter

Frekuensi meter hanya terdapat pada tipe multimeter digital tertentu. Fungsi frekuensi meter ini digunakan untuk mengetahui frekuensi suatu sinyal atau isyarat pada suatu rangkaian elektronika.

Fungsi lainnya dari multimeter :

  • 1.   Mengukur tegangan DC
    2    Mengukur tegangan AC
    3.    Mengukur kuat arus DC
    4.    Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
    5.    Mengecek hubung-singkat / koneksi
    6.    Mengecek transistor
    7.    Mengecek kapasitor elektrolit
    8.    Mengecek dioda, led dan dioda zener
    9.    Mengecek induktor
    10.  Mengukur HFE transistor (type tertentu)
    11.  Mengukur suhu (type tertentu)

    KESIMPULAN HASIL PERCOBAAN DALAM PRATIKUM MULTIMETER
    dapat di terangkan/di jelaskan bahwa multi meter berfungsi untuk pengukuran listrik dasar. seperti untuk menentukan tahanan(ohm),tegangan(AC dan DC) dan juga utuk mengukur arus(ampere) dalam suatu bentuk rangkaian listrik.
    dan juga dalam penggunaan alat ukur multimeter harus lah dengan prosedur yang telah ditentukan apabila dalam pelaksanaan pengukuran tidak dengan prosedur akan terjadi kerusakan pada alat ukur ataupun nilai / harga yang dicari dari sebuah rangkaian listrik tidak akan terbaca di layar display multi meter.

    sekian dan terima kasih.